Panduan Penyusunan Soal USBN SD SMP SMA SMK 2019 - Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pengembangan instrumen
penilaian, Pusat Penilaian Pendidikan menyusun panduan pengembangan instrumen
penilaian khususnya untuk Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Seperti
telah diketahui sejak tahun pelajaran 2016/2017, ujian satuan pendidikan pada
beberapa mata pelajaran ditingkatkan menjadi Ujian Sekolah Berstandar Nasional
(USBN) pada jenjang SMP/SMA/SMK sederajat, sedangkan Penyusunan Soal USBN pada
jenjang SD/MI USBN baru diterapkan pada tahun pelajaran 2017/2018.
Panduan Penyusunan Soal USBN SD SMP SMA SMK 2019 |
Penyusunan soal USBN 2019 tentunya berdasarkan kisi-kisi yang ditetapkan BSNP.
Pada beberapa mata pelajaran, 20% - 25% soal USBN berasal dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, dan 75% - 80% soal disusun oleh pendidik yang
kemudian dikonsolidasikan di KKG/MGMP. Penyusunan Soal USBN Puspendik 2019 ini
berisi teknik penyusunan indikator soal, penyusunan soal tes tertulis dan
penyusunan soal tes praktik. Karena saat ini bentuk soal USBN pada tes
tertulis terdiri atas pilihan ganda dan uraian, fokus panduan ini adalah pada
penyusunan kedua bentuk soal tersebut, meskipun terdapat berbagai bentuk soal
tertulis lainnya.
Panduan Penyusunan Soal USBN SD SMP SMA SMK 2019
Penilaian melalui USBN merupakan penilaian yang terstandar. Untuk penilaian
terstandar, harus ada acuan yang sama, baik dalam penyusunan soal maupun dalam
pelaksanaan ujian. Dalam pelaksanaan ujian yang menjadi acuan adalah
Prosedur Operasional Standar
(POS) USBN. Dalam penyusunan soal USBN, yang menjadi acuan adalah kisi-kisi
USBN yang disusun berdasarkan kriteria pencapaian Standar Kompetensi Lulusan,
Standar Isi, dan kurikulum yang berlaku. Namun
kisi-kisi USBN 2018
hanya merupakan awal dari pengembangan soal USBN, beberapa langkah yang perlu
ditempuh untuk memperoleh soal USBN yang berkualitas sebagai berikut.
Tenik Penusunan Soal USBN 2019
1. Penyusunan indikator soal
Indikator soal merupakan jabaran lingkup materi dan level kognitif dari
kisi-kisiUSBN, sebagai pedoman bagi penulisan atau perakitan soal.
2. Penulisan soal
Soal ditulis oleh guru mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan indikator soal yang disusun oleh KKG/MGMP. Penulisan soal termasuk
pedoman penskoran untuk soal uraian dan tes praktik.
3. Penelaahan Soal
Penelaahan soal dilakukan secara kualitatif berdasarkan kaidah penulisan soal
oleh penelaah soal, dilakukan oleh KKG/MGMP. Hasil telaah soal
diklasifikasikan menjadi soal baik, soal kurang baik, dan soal ditolak. Soal
baik langsung diterima/dapat digunakan, soal kurang baik perlu diperbaiki, dan
soal yang ditolak dikembalikan ke penulis atau tidak digunakan.
4. Perakitan soal
Soal-soal baik selanjutnya dirakit menjadi beberapa paket soal untuk digunakan
dalam ujian. Pada perakitan, dilakukan penggabungan antara soal dari
Kementrian dan soal yang ditulis oleh pendidik. Perakitan dapat dilakukan di
satuan pendidikan atau KKG/MGMP.
Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) merupakan ujian akhir dari satuan
pendidikan yang berstandar nasional. Oleh karena hasil USBN menentukan
kelulusan dari satuan pendidikan maka soal USBN diharapkan memenuhi syarat
instrumen yang baik sehingga memberikan informasi yang valid dan
objektif.
Soal ujian yang kurang baik memberikan informasi yang tidak sesuai dengan
capaian siswa sehingga dapat merugikan siswa dan memberikan informasi yang
tidak tepat atau menyesatkan untuk pengambil keputusan. Penulisan soal USBN
menjadi kritikal karena ditulis oleh guru pada masing-masing satuan
pendidikan. Dalam usaha meningkatkan kualitas soal USBN perlu dijelaskan
tahapan yang harus dilalui dalam penulisan soal serta kaidah penulisan
soal.
Hal-Hal Yang Perlu Dihindari Dalam Penulisan Soal USBN 2019
Soal ujian tidak hanya harus memperhatikan kaidah dari segi materi,
konstruksi, dan bahasa, tetapi juga hal lain yang dipandang dapat menimbulkan
akibat yang negatif. Penulis dan penelaah soal perlu peka terhadap isu-isu,
topik, yang mungkin menimbulkan dampak negatif baik terhadap siswa maupun
masyarakat. Sebagai contoh, menggunakan nama tokoh yang masih hidup dalam soal
dapat diinterpretasikan mempromosikan tokoh tersebut. Demikan juga menggunakan
gambar suatu produk dengan merek tertentu dapat dipandang sebagai usaha
mempromosikan produk.
Untuk tujuan-tujuan penyusunan penulisan soal usbn tersebut dapat digunakan
berbagai bentuk dan instrumen penilaian. Penilaian dapat dilakukan secara
lisan, tertulis, praktik maupun penugasan seperti projek.
Nah untuk mengentahui lebih jelas mengenai Panduan Penyusunan Soal USBN 2018
SD SMP SMA SMK dapat anda unduh pada tautan dibawah ini.
Semoga Panduan Penyusunan Soal USBN SD SMP SMA SMK 2019 tersebut dapat
memberikan manfaat bagi guru dan pihak-pihak relevan dalam rangka meningkatkan
mutu penilaian pendidikan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar