Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy mengapresiasi para guru dan tenaga kependidikan yang mengikuti seleksi hingga tingkat nasional. Menurut dia, terpilihnya para guru berprestasi dan berdedikasi membawa tanggung jawab terhadap pendidikan generasi mendatang.
"Untuk itu, Saya berharap pembekalan yang diberikan di sini dapat menjadi modal untuk berkiprah lebih jauh di tempat masing-masing," kata Muhadjir di kantor Kemendikbud, Sabtu (19/8/2017) lalu.
Para guru dan tenaga kependidikan yang terpilih di tingkat nasional telah mengikuti seleksi dari tingkat daerah.
Pemilihan ini berlangsung sejak tanggal 14-19 Agustus 2017 melalui proses seleksi tes tertulis, wawancara, penilaian portofolio, penilaian praktik baik (best practice) dan presentasi, dengan dua hari durasi ujian yaitu pada 15-16 Agustus 2017.
Para pemenang mendapatkan hadiah beragam, yaitu uang Pembinaan sebesar Rp 20 juta dan komputer jinjing bagi pemenang pertama.
Pemenang kedua meraih uang pembinaan sebesar Rp 17,5 juta dan komputer jinjing. Pemenang ketiga mendapat uang pembinaan senilai Rp 15 juta dan komputer jinjing. Untuk peserta lain yang tidak masuk juara disebut finalis, tidak mendapat komputer jinjing tetapi mendapat uang pembinaan sebesar Rp 5 juta.
Seluruh peserta lomba mendapatkan sertifikat yang ditandatangani oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, sebagai guru berprestasi dan berdedikasi.
Plt Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, Provinsi Jawa Tengah kembali meraih juara umum. Prestasi itu diraih Jawa Tengah selama 10 tahun berturut-turut.
"Hal itu menunjukkan pembinaan di tiap daerah berbeda-beda. Tapi yang lebih menggembirakan, sekarang peraih pemenang tak hanya didominasi dari Jawa tetapi juga dari daerah lain dari luar Jawa," katanya.
Terobosan baru
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan sejumlah terobosan dalam pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tahun ini. Penggunaan teknologi digital serta pengujian di tempat, misalnya.
Dalam siaran pers yang diterima Kompas.com pada Senin (21/8/2017), teknologi digital digunakan untuk mempermudah pendaftaran peserta. Pendaftaran ulang pemenang tingkat provinsi yang dikirim ke tingkat nasional menggunakan sistem aplikasi online.
Dengan demikian, Kemdikbud lebih cepat mendapatkan data awal portofolio peserta dan naskah karya tulis, serta testimoni kepala dinas pendidikan provinsi.
Peserta yang mengikuti pemilihan tenaga kependidikan berprestasi tingkat nasional 2017 berjumlah 335 orang dengan 15 kategori. Di antaranya, kepala sekolah semua jenjang, pengawas sekolah semua jenjang, laboran jenjang pendidikan menengah, tenaga administrasi sekolah jenjang pendidikan menengah, tenaga perpustakaan pendidikan dasar dan menengah.
Sedangkan pemilihan tenaga kependidikan untuk Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) tingkat nasional 2017 berjumlah 115 orang dengan 6 kategori yaitu kepala sekolah pendidikan khusus, pengawas pendidikan khusus, kepala SD daerah khusus, kepala SMP daerah khusus, kepala SMA/SMK daerah khusus, dan pengawas sekolah daerah khusus. Pada 2017, untuk tenaga kependidikan pengawas sekolah daerah khusus baru diadakan pemilihan. Tahun-tahun sebelumnya tidak ada pemilihan.
Tenaga kependidikan dinilai berdasarkan portofolio, karya tulis dan uji plagiasi, penulisan karya prestatif (deskripsi pengalaman membanggakan) bagi kepala sekolah dan pengawas sekolah dengan menggunakan komputer dikerjakan secara real time/on the spot, uji praktik dan tertulis dalam bentuk prosedur kerja bagi tenaga kependidikan lainnya.
Seluruh tenaga kependidikan mempresentasikan karya tulisnya dan menjalani wawancara untuk pendalaman portofolio. Asesmen kepribadian dilakukan dengan menggunakan instrumen inventory test dan problem solving.
Tenaga kependidikan yang terpilih dinilai sebagai sosok yang inspiring (memiliki paradigma baru dan inovatif), the breakthrough (terobosan baru), education by heart (mendidik dengan hati), evidence based (berbasis bukti), keunikan/keunggulan, serta problem solving (memecahkan masalah).
Baca Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar