Lulusan SD tidak bisa Baca, DPRD Geram..

Lulusan SD tidak bisa Baca, DPRD Geram - Elminus B Mom Ketua DPRD Mimika Papua, geram menyikapi laporan adanya murid lulusan Sekolah Dasar (SD) di daerah tersebut tapi belum bisa membaca dan menulis.

Dia mengingatkan, temuan ini harus menjadi perhatian serius Dinas Pendidikan Kabupatan Mimika.

“Adanya murid yang tidak lulus ini guru-guru perlu sadari. Kenapa sampai mereka tidak tahu membaca dan menulis,” kata Elminus di kantor DPRD, seperti diberitakan Radar Timika (Jawa Pos Group).

Menurut Elminus, Dinas Pendidikan Dasar kedepan harus betul-betul melakukan pengawasan dan monitoring layanan pendidikan di setiap sekolah. Lebih khusus adanya kevakuman sejumlah sekolah di pedalaman dan pesisir.


“Kepala dinas pendidikan harus melihat keberadaan guru-guru  terutama di pedalaman dan pesisir. Karena kalau begini, anak-anak kita ini yang dirugikan,” kata dia.

Dia juga menyebut ada beberapa sekolah di pedalaman yang bahkan sangat jarang melaksanakan proses belajar mengajar. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran pendidikan masyarakat, diperparah kurangnya konsistensi guru memberikan layanan pendidikan di sana.

“Siapa yang salah, karena di sekolah kadang tidak ada guru, atau guru masa bodoh, apalagi di pedalaman. Murid malas tahu, lalu tiba ujian mereka ikut. Tapi akhirnya, kasih lulus begitu saja padahal tidak ada pengetahuan sama sekali,” bebernya.

Sebelumnya, Tim seleksi murid baru di SMP Negeri II Mimika menolak 15 pendaftar lulusan Sekolah Dasar (SD) lantaran diketahui sama sekali belum tahu baca tulis. Hal miris ini terungkap saat Komisi C DPRD Mimika melakukan monitoring pekan lalu.

Tim seleksi sengaja memberi tahu DPRD agar sewaktu-waktu memiliki alasan jika para orang tua murid yang ditolak keberatan ke pihak sekolah. Sebab, bukan hanya persoalan tidak tahu membaca, beberapa pendaftar juga menggunakan ijazah lulusan tahun 2015.

Para wakil rakyat menilai hal ini merupakan tamparan keras bagi Dinas Pendidikan Dasar atas realita kwalitas pendidikan yang masih sangat rendah. Padahal, pemerintah telah mengalokasikan anggaran cukup besar untuk pendidikan di Mimika.
\
Sumber :  JPNN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar