Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pembelajaran. Tampilkan semua postingan

Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Berbasis Konten

Perbedaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Pembelajaran Berbasis Konten - Laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum yang menunjukan kategori kompetensi dasar sekolah, perlu ditindaklanjuti dengan perubahan strategi pembelajaran. Sejalan dengan tujuan Asesmen Nasional untuk mencapai kompetensi siswa dan peningkatan mutu pendidikan, maka praktik pembelajaran pun sedikit demi demi sedikit perlu berubah dari pembelajaran yang berbasis konten menuju pembelajaran yang berbasis kompetensi. 


Kompetensi diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu dengan baik, misalnya mampu melakukan tugas atau pekerjaan secara efektif. Kompetensi juga mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan soal, atau bahkan keterampilan yang jauh lebih besar dan lebih beragam. Misalnya memimpin organisasi.

Pada pembelajaran berbasis kompetensi, siswa diharapkan mampu mendemonstrasikan pengetahuan, penguasaan konsep, dan keterampilan dalam dan sebagai proses pembelajaran. Karakteristik utama dari pembelajaran berbasis kompetensi adalah fokusnya pada tingkat penguasaan. 

Dalam sistem pembelajaran berbasis kompetensi, siswa melakukan pembelajaran sesuai dengan tahapan penguasaan kompetensinya hingga tuntas sebelum akhirnya mampu melanjutkan pada tahap penguasaan kompetensi berikutnya. 

Sebagai sebuah proses, pembelajaran berbasis kompetensi ini membutuhkan waktu sehingga sedikit demi sedikit siswa menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan untuk memecahkan masalah. Termasuk menunjukan karakter yang ingin dicapai. Bukan sekedar menguasai konten materi pembelajaran semata.

Kekuatan pembelajaran berbasis kompetensi terletak pada fleksibilitasnya karena siswa dapat bergerak dengan kecepatan belajar mereka sendiri. Ini mendukung siswa dengan latar belakang pengetahuan yang beragam, tingkat literasi yang berbeda dan bakat terkait lainnya. 

Tantangan pembelajaran berbasis kompetensi bagi guru antara lain adalah, kemampuan untuk mengidentifikasi tahapan kompetensi dasar siswa termasuk literasi dan numerasi. Namun laporan hasil AKM dapat membantu memetakan tahapan kompetensi siswa. 

Mengenal Pengantar Dan Pendekatan Saintifik Secara Lengkap

Mengenal Pengantar Dan Pendekatan Saintifik Secara LengkapDalam Strategi pembelajaran sendiri merupakan langkah-langkah sistematik dan sistemik yang dapat digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan. seperti pembelajaran kontekstual. Kita tahu bahwa pendekatan pembelajaran merupakan cara pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.  Seperti pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan.

Adapun untuk model pembelajaran sendiri merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memailiki nama, ciri, urutan logis/sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning.

Untuk ini InfoPtkOnline akan berbagi kembali file-file seputar dunia pendidikan dan kali ini akan membahas tentang pengantar dan pendekatan saintifik pembelajaran.

Mengenal Pengantar Dan Pendekatan Saintifik Secara Lengkap

Kaidah-kaidah dalam pembelajaran ilmiah sendiri bisa berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Sedangkan dalam penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis dan mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.

Kita bisa mendorong dan menginspirasi siswa berpikir: hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran, memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran, dan juga berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan, yang bertujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya, proses pembelajaran sendir harus terhindar dari sifat-sifat/nilai-nilai nonilmiah.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik sendiri meliputi :
1.  Mengamati
2.  Menanya
3.  Mengumpulkan Informasi/Mencoba
4.  Menalar/Mengasosiasi
5.  Mengkomunikasikan

Proses pembelajaran dan penilaian dalam peserta didik sendiri merupakan jaring-jaring kognisi berbeda maka keadaan siswa dari beberapa komponen akan berbeda seperti penggambaran makna berikut :
1.  Gaya Belajar Siswa
2.  Kecerdasan dan bakat siswa (Bahan/Zat dalam Botol)
3.  Kesiapan  (Keadaan tutup Botol)
4.  Pengetahuan awal siswa  (Isi Botol)

Untuk lebih jelasnya tentang pengantar dan pendekatan saintifik sendiri silahkan bagi yang sedang membutuhkan file tersebut bisa di download pada link di bawah ini semoga bisa bermanfaat. Aamiinn



Contoh Jadwal Pelajaran Full Day School SD Untuk Semua Kelas


Contoh Jadwal Pelajaran Full Day School SD Untuk Semua Kelas -  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan full day school (FDS) secara nasional. Program itu akan diberlakukan secara bertahap hingga 2020 mendatang. Diharapkan dengan adanya full day school, nilai-nilai khas Indonesia bisa ditanamkan sejak dini. Terutama, untuk usia TK, SD, dan SMP. Tidak seperti saat ini, di mana nilai-nilai etika mulai luntur.

Full day school atau saat ini lebih sering menggunakan nama Pendidikan Penguatan Karakter (PPK). Yakni, siswa lebih lama di sekolah dengan penambahan jam pelajaran untuk penguatan karakter anak. Bentuknya seperti tambahan pelajaran agama atau pengenalan budaya. Kemendikbud hanya akan menyesuaikan kontennya sesuai dengan konsep yang telah dibuat sekolah atau pemerintah daerah.

Jadwal full day school yang saat ini sedang digodok Kemendikbud. Jadwal full day school ini bisa menyesuaikan pada sekolah masing-masing. Seperti, untuk hari Senin jam ke-1 diganti Upacara Bendera dilanjutkan Sholat Dhuha. Namun, Jadwal bisa berubah menyesuaikan situasi dan kondisi sekolah. Siswa pulang dari sekolah sekitar jam 3 sore. 

Pola pendidikan karakter yang akan diterapkan di seluruh Indonesia melalui full day school ini membuat Kemendikbud akan menerapkan kebijakan baru, siswa SD dan SMP diliburkan pada Sabtu-Minggu. Pola pendidikan di SD menjadi sekolah yang berbasis pendidikan karakter. Di SD, 70 persen porsi pendidikan akan berbasis pada pembentukan karakterdan selebihnya pendidikan keilmuan. 

Meski 71 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Belum Cerdas

Meski 71 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Belum Cerdas - Tgl 17 Agustus Kemarin Seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 71, Cukup lama sudah bangsa indonesia merdeka 71 tahun bukanlah waktu yang singkat namun bagaimana dengan keadaan pendidikan pada bangsa indonesia ini, apakah sudah sebanding dengan lamanya kita merdeka yang intinya mengalami kemajuan yang pesat

Berdasarkan informasi yang dihumpun dari JPNN bahwa meski bangsa indonesia sudah merdeka selama 71 tahun tetepi bangsa indonesia ini masih belum cerdas, Kok belum cerdas padahal kita mengetahui banyak sekali anak bangsa yang mempunyai kecerdasan yang bagus dan jempolan bahkan bisa mengalahkan negera tetangga saat mengikuti olympiade.

Inilah Bukti-Bukti-Bangsa Indonesia masih belum cerdas meki sudah merdeka selama 71 Tahun 


Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, beberapa lembaga internasional melakukan survei dan pemetaaan atas mutu pendidikan dan tingkat kecerdasan negara-negara dunia. Dalam sejumlah survei itu, angka yang diperoleh Indonesia belum cukup memuaskan.

Pengamat pendidikan Indra Charismiadji mengungkapkan, Indonesia menempati peringkat 64 dari total 65 negara yang disurvei melalui Programme for International Student Assessment (PISA) oleh Organization for Economic Co-operation and Development( OECD).

Survei itu mengukur kemampuan akademis dari para pelajar berusia 15 tahun dalam bidang sains, matematika, dan membaca.

"Tes PISA pertama kali dilaksanakan pada 2000 dan kemudian dilaksanakan setiap tiga tahun sekali. Di dalam survei The Learning Curve yang Pearson, salah satu penerbit buku dan perusahaan pendidikan asal Inggris terbesar di dunia, Indonesia menempati urutan 40 dari 40 negara," tuturnya di Jakarta,.

Sementara itu, dalam pemetaan yang dilakukan UNESCO melalui acara The World Education Forum, Indonesia menempati peringkat 69 dari 76 negara. Dalam Trends in International Mathematics and Science Studies (TIMMS), Indonesia berada di urutan 40 dari 42 negara. Sedangkan, Untuk pemetaan Progress in International Reading Literacy Studies (PIRLS), Indonesia berada di urutan 41 dari 45 negara.

"Perguruan Tinggi di Indonesia juga menempati posisi bawah dengan peringkat 49 dari 50 negara berdasarkan pemetaan dari Universitas 21," ucapnya.

Untuk tingkat literasi Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara (satu peringkat di atas Botswana) melalui pemetaan oleh Central Connecticut State University.

Pemetaan itu, menurut Indra, sangatlah penting bagi para pengambil kebijakan tingkat dunia, karena menjadi dasar untuk melaksanakan reformasi pendidikan. Itu, kata dia, seperti yang dilakukan di Tiongkok dengan Evolusi Hijaunya, Amerika Serikat dengan munculnya Common Core Standards, Uni Eropa dengan Computer Science, dan lain sebagainya.

"Melihat data di atas bisa diambil kesimpulan bahwa dunia internasional menilai bangsa Indonesia belum secerdas bangsa-bangsa lainnya," tegasnya.

Hal ini dibuktikan dengan artikel di situs indonesiaetc.com yang ditulis Elizabeth Pisani, seorang warga negara Amerika Serikat, berjudul, “Indonesian Kids Don’t Know How Stupid They Are” (Anak Indonesia Tidak Sadar Betapa Bodohnya Mereka).

"Artikel tersebut tentunya sangat menyakitkan untuk kita sebagai bangsa Indonesia tapi seyogyanya bias dijadikan momentum untuk bercermin dan kemudian memperbaiki kondisinya," tandas Indra.

Demikian informasi terkait perkembangan pendidikan di indonesia yang menurut beberapa pengamat bahwa bangsa indonesia masih belum cerdas meski sudah Merdeka selama 71 Tahun.

Artikel Terkait lainnya :
Pendidikan Indonesia saat ini
Pendidikan Indonesia Sekarang
Pendidikan Indonesia 2016
Pendidikan Indonesia dimata Dunia

Perangkat MOS SLTP, SLTA dan Sederajat Lengkap Terbaru

Perangkat MOS SLTP, SLTA dan Sederajat Lengkap Terbaru - Sebelum melakukan Kegiatan Masa Orientasi Siswa ( MOS ) yang memang merupakan kegiatan awal yang harus dijalani oleh siswa sebelum memasuki tingkat sekolah selanjutnya tentu Bagi pihak yang menyelenggarakan Kegiatan MOS tentu harus menyiapkan Perangkat MOS atau Panduan Mos dengan Lengkap terlebih dahulu agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar tentunya.

Spronsed by

Jadwal Kegiatan Mos - Kegiatan MOS itu sendiri ditujukan sebagai pengenalan awal mengenai segala hal yang ada di Sekolah yang meliputi Visi, Misi Sekolah, Susunan Kelembagaan, dan lain - lain. Bagi pihak penyelenggara, Kegiatan MOS harus dipersiapkan dengan matang guna menghasilkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

MOS 2016 - Dibawah ini merupakan Perangkat MOS Lengkap Terbaru yang mungkin sobat butuhkan sebagai persiapan awal menjelang kegiatan MOS

  • [Perangkat MOS] Materi MOS Belajar Efektif.docx
  • [Perangkat MOS] Juknis MOS.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Kesadaran Berbangsa dan Bernegara.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Cara Belajar Efektif.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Pengenalan Kurikulum 2013.docx
  • [Perangkat MOS] Materi Tata Krama Siswa.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Pendidikan Karakter.docx
  • [Perangkat MOS] Materi MOS Wawasan Wiyatamandala.docx


  • Semoga bermanfaat,

    Artikel Terkait :

    Download materi mos smp
    Download materi mos sma dan smk
    Mos smp 2016
    Panduan Mos SMP dan SMA
    Jadwal Kegiatan Mos SMP

    Kriteria Pengajar Yang Baik

    Apakah anda seorang pengajar yang baik?- Menjadi seorang pengajar yang baik , Menyenangkan, Profesional , Berkualitas , Ideal , tentu diinginkan oleh semua Guru atau pengajar, namun kriteria baik tersebut tentu bisa dilihat dari ciri-ciri yang dimiliki oleh guru/pengajar tersebut.

    Menjadi Guru yang berkualitas - Menurut Stephen dan Crawley ( 1994) dalam bukunya Becoming an Effective Teacher, ciri-ciri pengajar yang baik adalah sebagai berikut :
    • Mencintai mata pelajaran yang dipegang dan selalu berusaha menunjukannya kepada siswa
    • Selalu berusaha agar penyajian materi pelajaran menarik, dan berusaha membuat siswa merasakan ketertarikan dan eterkaitan terhadap materi tersebut
    • Selalu membuat isu-isu atau tema-tema yang menarik minat siswa berkaitan dengan materi pelajaran
    • Selalu berusaha mengajukan pertanyaan yang meminta jawaban yang imanjinatif dan memerlukan evaluasi serta analisisi
    • Selalu berusaha mendengarkan siswa, dan menghindarkan dari too much talaking and chalk
    • Memiliki rasa humor yang cukup tinggi ( tetapi bukan pelawak) sehingga kelas selalu segar
    • Selalu memberikan perhatian kepada siswa, bukan hanya sebagai guru melainkan sebagai manusia
    • Selalu mendorong siswa untuk melatih berpikir ( Rasional,Kritis,dan Kreatif)
    • Selalu Berusaha "Ada" bila diperlukan siswa, bahkan diluar kelas
    • Selalu memberikan penilaian yang adil kepada siswa
    Menjadi Guru yang profesional , Bila anda telah memiliki kriteria diatas, maka anda sudah termasuk Guru yang patut diacungi jempol, namun bila belum, maka Belajar menjadi seorang guru yang baik adalah langkah awal menuju guru yang profesional

    Artikel Lainnya :
    Menjadi Guru yang baik
    Menjadi Guru yang profesional
    Menjadi Guru yang ideal
    Menjadi Guru yang berkualitas
    Menjadi Guru yang Efektif
    Menjadi Guru yang Menyenangkan